Bianglala itu tinggi, katamu
Tenang di setiap gerakannya
Putarannya mungkin sebuah masa
atau ingatan waktu kecil yang menumpang
//
Hanya kita berdua
Duduk berhadapan
Kamu sibuk menghitung lampu yang bertebaran
Sementara aku mengindahkan wajahmu
diantara cahaya yang luput kedalam jendela
Bianglala itu gelap, kataku.
//
Bianglala itu pemaki, katamu.
Aku setuju.
Mungkin curam dan menjadi asing
Lantas aku kau biarkan menebak
wajah seperti apa dihadapanku
(Anna, 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar