Mari Menciptakan Pagi Lebih Banyak




Pagi ini aku duduk sendiri ditemani kopi panas yang ku buat sederhana. Asapnya tidak mengepul lama seperti biasanya. Ahh.. aku tahu. Ini Batu. Kamu harus tahu dinginnya. Delapan belas derajat celcius! Aku yakin kamu yang sedang selimutan di kamar dengan pendingin udaramu saja tidak akan tahan di pagi hari dengan suhu semacam itu. Aku aneh memang, tapi aku suka suhu itu disini sekarang. Tepat aku menulis ini.

Kamu tahu?
Pemandangan disini benar-benar mengistirahatkan mata. Aku coba mengabadikannya dengan ponsel, tapi sayang ternyata mata memang yang terbaik. Jadi maaf saja jika aku tidak membawakanmu oleh-oleh. Tulisan ini saja untukmu, sayang.

Aku masih duduk disini, sendiri. Sejak pagi buta aku mendengar suara mesin motor mereka yang akan bertani. Ramai sekali, memang. Sejak pagi pula aku melihat banyak anak SD berlalu lalang hendak sekolah. Benar-benar banyak. Aku sedang tidak bohong. Ah.. jangan-jangan beberapa tahun silam sempat ada ‘kegiatan’ massal? Dan ini buah yang mereka petik hahaha. Aku hanya bergurau.

Sayang..
Semenjak hampir dua tahun aku tinggal di ruang petakan di tengah-tengah pemukiman padat penduduk, aku sudah lama tidak mendapatkan pagi semacam ini. Mungkin jika kostku ada di tempat seperti ini, aku yakin saat ini aku sedang mulai menyusun skripsi. Nilai kuliahku pasti maksimal. Hmm..mungkin.

Tapi jujur sayang..
Aku ingin menciptakan pagi lebih banyak disini. Rasanya tidak ingin melewati pagi terakhirku disini besok. Alarm jam 5 pagi sepertinya tepat agar aku bisa melihat matahari muncul. Pasti indah, iya kan?

Kamu yang berkali-kali aku sebut sayang..
Mari kita menciptakan lebih banyak pagi disini. Aku yakin, jika kamu disini pun pasti berpikiran sama denganku. Aku berani bertaruh apapun. Benar kan kataku? Pagi memang terlalu indah untuk dilewati. Kalau aku punya kekuatan lebih pun akan aku ciptakan pagi lebih banyak. Yaaa.. supaya kalau aku ketiduran, aku masih punya pagi cadangan hahaha.

Yang tersayang..
Menikmati pagi sendiri itu memang menyenangkan. Aku bisa melamun, mendengar suara ayam, bertukar senyum dengan mereka yang lewat. Ahh.. pokoknya apapun. Menulis ini misalnya. Tapi sayang.. sekalipun menyendiri itu menyasyikan, aku ingin pagi-pagi yang lain ada yang menemani ku berbincang. Sambil menikmati kopi panas atau teh hangat. Tenang, nanti aku yang buat. Terpenting adalah kamu ada disini dulu. Menemaniku berbincang tentang bagaimana aku mengagumi pagi. Bagaimana aku mencintai dingin sementara aku punya alergi tergadap itu. Aku ingin bercerita apapun. Sebab dengan begitu aku tidak perlu menulis ini. tidak perlu membiarkan orang-orang membaca tulisan yang kubuat untukmu.


Masih banyak hal tentang pagi disini yang belum kutulis. Dan mungkin butuh waktu sampai siang, sampai pagiku habis untuk menyelesaikannya. Tapi kamu tahu pasti kan apa yang harus dilaksanakan setelah minum kopi ketika udara dingin? Ahh toilet sudah memanggilku. Sebelum aku menyudahi ini, satu yang pasti sayang. Aku benar-benar ingin menciptakan pagi semacam ini lebih banyak, denganmu.


Junggo, Batu
6 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar